Tanggal 05 September 2013 sejarah dalam hidupku, diusia ke-43th aku harus diopname di rumah sakit. Awalnya hanya gejala seperti vertigo, dunia berputar tapi lama kelamaan aku tidak tahan juga karena kondisi phisik makin lama makin drop dan aku putuskan masuk ke UGD RS Siloam Surabaya.
Tanggal 11 September 2013, melalui pemeriksaan darah & bone marrow dr. Ugroseno mendiagnosa aku CA MM stadium III dengan jumlah sel plasma 59%. HB ku turun terus; LED naik sampai 100.
Kaget, gak percaya, shock, bingung semua campur aduk jadi satu. Pada awalnya aku sempat down tapi aku bersyukur punya istri yg luar biasa dan sahabat-sahabat serta teman-temanku yg begitu menyemangati aku. Semangatku bangkit kembali. Aku belajar utk menerima kenyataan ini dg hati yang ikhlas dan tulus.
Aku cari second opinion, sahabatku membawa aku ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta dan hasilnya tetap sama. Selain CA MM ditemukan juga adanya penyumbatan disebagian besar pembuluh darah di kepala ku. Kata dokter kalau tdk segera ditangani aku bisa terkena stroke. Rupanya Tuhan Yesus Bapaku sudah atur semuanya, dr.Terawan yg begitu sibuknya ternyata dpt dg sgr menangani aku. Aku masuk RSPAD Jumat malam, hari Rabunya Proses DSA/Brain Spa segera dilakukan dan puji Tuhan semua berjalan lancar, pembuluh darah yg tersumbat lancar kembali.
Dalam kondisi lemah krn HB rendah, istri & sahabatku memutuskan utk aku dirawat di Modern Cancer Hospital Guangzhou. Di RS ini aku di Jeru (kemo lokal) dan proses pengobatan dilanjutkan dg minum obat Thalidomide dan Dexamethazone sesuai dosis yg ditentukan. Berat badan-ku turun 15kg, pipiku jadi tembem (moon face), wajah terasa kaku, gula darah sempat naik jadi 450, penglihatan jadi kabur, sembelit, daya pikir turun, pinggang sakit, daya tahan tubuh rentan jadi mudah terkena flu, badan lemas bawaannya pengin tidur aja. Disini aku diajar utk tdk mengeluh, belajar utk menerima semuanya dg kebesaran hati dan hidup berserah sepenuhnya kepada Bapaku, Tuhan Yesus yg begitu mengasihi aku.
Selama proses pengobatan berlangsung, aku & istri juga sahabat2 & teman2 terus berdoa kepada Tuhan Yesus memohon mujijat terjadi.
Puji Tuhan pada saat check up ke-4 bulan April 2014 di Modern Hospital Gz, dokter penanggungjawab-ku dr. Ou heran dan mengatakan "you are lucky" krn progress yg begitu cepat menurut dia, hasil test bone marrow sel plasma MM sisa 2%, HB udah kembali normal 15, LED normal 5, pemeriksaan Serum Protein Electrophoresis menunjukkan hasil yg normal. Secara keseluruhan dokter puas dengan progress yg ada dan menyatakan aku sudah sembuh. Puji Tuhan, mujijat terjadi. Tuhan Yesus dahsyat. Kembali ke Sby aku check up lagi ke dr. Ugroseno utk cross check dan hasilnya sama.
Utk selanjutnya dokter menyarankan aku utk menjalani pola hidup sehat yaitu banyak istirahat, makan makanan yg sehat tanpa vitcin, stop makan bakar2an dan obat Thalidomide tetap diminum dg dosis yg lebih rendah. Walaupun dosisnya sdh dikurangi tapi efek sampingnya masih terasa sekali, aku belajar utk menikmati hidup ini, mengucap syukur dan menjalaninya dg terus bersandar memohon kekuatan dari Tuhan.
Melalui CA MM ini aku belajar banyak antara lain :
- Belajar menjaga hatiku krn dari situlah terpancar kehidupan.
Belajar menerima kedatangan tamu tak diundang ini dg hati ikhlas & tulus. Menjaga hatiku spy tidak putus asa dan kecewa. Menjaga hatiku spy tetap sukacita & bersemangat. Menjaga hatiku spy tdk bersedih krn hati yg gembira adalah obat yg manjur (Amsal 17:22). Kesukaanku membaca Alkitab sangatlah membantu krn aku menemukan banyak penghiburan & kekuatan melalui Firman Tuhan yg aku baca setiap hari.
- Belajar utk tdk menyerah menghadapi kanker MM.
Berdoa mencari Rumah Sakit yg tepat dan menjalani pengobatan dg keyakinan. Selain obat dari dokter, aku juga minum sup 5 unsur. Utk menjaga stamina tubuhku, tiap pagi aku minum air hangat 2 gelas dan perasan jeruk lemon.
- Belajar utk terus membagi hidup dg yg lain.
Dengan keterbatasan phisik yg ada aku terus melayani. Saat hidupku menjadi berarti bagi yg lain, saat itulah aku merasakan kebahagiaan. Perasaan bahagia inilah yg menyegarkan tubuhku. Bapaku Tuhan Yesus dimuliakan.
- Belajar percaya penuh pada Bapaku Tuhan Yesus.
Krn efek samping obat yg aku minum setiap hari, banyak hal yg tdk dpt aku lakukan seperti sedia kala. Disaat seperti inilah seringkali kekuatiran & ketakutan datang menghantui. Aku belajar utk menyerahkan hidupku sepenuhnya kpd Bapaku Tuhan Yesus dan mengerjakan sebatas apa yg dpt aku kerjakan.
Menghadapi tamu tak diundang ini aku tidak sendirian, Bapaku Tuhan Yesus selalu menemani aku. Tanganku digenggamNya erat-erat dan Bapa selalu membisikan kata2 ini : "Jangan takut nak, ada Bapa di sini".
Bersama Tuhan Yesus selalu ada PENGHARAPAN, jangan pernah menyerah dalam hidup ini.
Terima kasih Bapa-ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar