Menertawakan Lara (sakit)
Roma 12:15 (TB)
15 Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!
Ketika sesama penderita sakit bertemu, biasanya ngobrolnya lebih akrab dan seringkali bisa menertawakan sakitnya yg sama. Itulah yg terjadi ketika saya bertemu dg tacik yg sakitnya sama, tulang belakang & pinggangnya sakit, di Rumah Sakit tempat saya kontrol dokter.
Awalnya ketika saya diberi kabar obat kemo yg saya butuhkan tidak ada di Balikpapan dan adanya di Surabaya ditambah dg rasa sakit di bagian tulang belakang & pinggang, saya belajar utk tidak mengeluh tapi fokus pada apa yg Tuhan kehendaki melalui semuanya ini. Saya percaya ketika harus mengalami semuanya ini, Tuhan pasti punya rencana.
Tiba di Surabaya, antri di tempat praktek dokter, dokternya tidak juga kunjung datang. Seorang tacik pakai korset sama spt saya, dituntun oleh suami dan adiknya mendaftar ke dokter lain tepat di depan saya. Dia menceritakan sakitnya kpd suster bagian pendaftaran yg berada di depan saya. Saya mendengar semua yg diceritakan tacik ini, persis sama spt yg sedang saya alami. Tacik ini kemudian duduk di depan saya, kami lalu ngobrol. Saya cerita ke tacik ini bahwa saya mengalami sakit yang sama, dibagian tulang belakang & pinggang. Saya cerita bagaimana sakitnya kalau badan ini tidak sengaja tersenggol pintu, atau naik kendaraan melewati jalan yg tidak rata berlubang atau ketika mau tidur badan di rebahkan rasane sakit semua. Tacik ini juga menceritakan pengalamannya yg sama dan kami ngobrol akrab sampai kami sama2 menertawakan rasa sakit (lara) ini. Tacik ini bisa tertawa krn ada teman sependeritaan yg sama2 bisa merasakan apa yg dia rasakan. Senang bisa lihat wajah tacik ini tertawa yg tadinya kelihatan sumpek.
Satu hal yg membuat saya kaget ketika tacik ini berkata sambil berkaca2 matanya, kalau ada suntik mati, dia mau krn rasanya sudah tidak tahan lagi sakit selama 4thn. Dia ternyata Kristen, namun dia kecewa dan mempertanyakan kuasa Tuhan krn sakitnya ini. Tacik ini juga jujur berkata bhw dia tidak pernah baca Alkitab. Saya mulai digerakan utk sharing bagaimana kuasa Firman Tuhan mengubah cara pandang saya tentang sakit kanker darah MM yg saya hadapi ini dan memberi kekuatan serta penghiburan dalam menjalani semuanya ini.
Dari semua peristiwa ini, mulai dari sakit di bagian tulang belakang & pinggang, obat tidak ada di Balikpapan dan saya harus ke Surabaya, lalu tunggu dokter yg tidak kunjung datang. Rupanya Tuhan punya rencana untuk saya bisa ketemu tacik ini dan sharing memberi kekuatan penghiburan dan mengajaknya utk kembali kpd Tuhan serta membangun kesukaan menikmati Alkitab Firman Tuhan.
Jangan mengeluh dalam menghadapi apapun juga yg kita alami, belajar utk selalu tanya kpd Tuhan apa yg Tuhan kehendaki melalui semua yg terjadi dalam hidup kita. Tuhan akan tuntun kita pada kehendakNya.
Luke 22:42-44 (BIS)
42 "Bapa," kata-Nya, "kalau boleh, jauhkanlah daripada-Ku penderitaan yang harus Kualami ini. Tetapi JANGAN MENURUT KEMAUAN-KU, melainkan MENURUT KEMAUAN BAPA SAJA."
43 (Seorang malaikat datang kepada-Nya dan menguatkan-Nya.
44 Yesus sangat menderita secara batin sehingga Ia makin sungguh-sungguh berdoa. Keringat-Nya seperti darah menetes ke tanah.)
Tuhan Yesus mengalami semua penderitaan ini untuk melakukan kehendak Bapa, menebus dosa & menyelamatkan manusia. Ditengah2 penderitaannya Tuhan Yesus memberi teladan utk kita tetap fokus pada kehendak Bapa, bukan kehendak kita pribadi.
Balajar untuk selalu siap sedia melakukan apa yg Tuhan kehendaki, bukan apa yg kita kehendaki, melalui semua yg kita alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar