01Jan18
HAUS KEKUASAAN
Kejadian 3:5-6 (TB)
5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan KAMU AKAN MENJADI SEPERTI ALLAH, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
Matius 2:2-3, 16-18 (TB)
2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
16 Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
17 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."
Bukan sebuah kebetulan kalau Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dimulai dengan sebuah kisah kejatuhan manusia akan haus kekuasaan. PL mengisahkan Hawa yg tertarik dengan bujukan si ular bhw kalau dia makan buah yg dilarang Allah maka dia akan jadi seperti Allah. Hawa ingin jadi seperti Allah, berkuasa atas hidupnya sendiri. Hawa ingin menggeser posisi Allah dihidupnya.
PB dimulai dengan kisah raja Herodes yang terkejut dengan kelahiran Raja orang Yahudi. Bagi Herodes posisinya sbg raja tidak boleh digantikan oleh siapapun juga, bahkan sejarah mencatat Herodes membunuh anaknya sendiri spy anaknya tidak menggantikan dirinya sbg raja. Herodes adalah gambaran pribadi yg haus akan kekuasaan.
Kisah di atas menggambarkan kehidupan manusia yg selalu ingin berkuasa atas hidupnya sendiri. Sebagai ciptaan seharusnya mans menundukkan diri pada kehendak Sang Penciptanya. Namun kenyataannya kehendak bebas mans telah menguasai hatinya, bukan lagi menundukan diri pada kehendak Sang Pencipta malahan mans cenderung mengatur Sang Penciptanya utk memenuhi kebutuhannya. Seharusnya ciptaan diciptakan oleh Sang Penciptanya utk maksud tujuan dari Sang Penciptanya.
Menundukkan diri pada kehendak Sang Pencipta itulah yg terbaik bagi mans krn Sang Pencipta tahu apa yg lebih baik utk ciptaanNya.
Bagaimana tahu kehendak Sang Pencipta? Ada manual book yg dititipkan kpd kita ciptaanNya, yaitu Alkitab Firman Allah. Mempelajari Alkitab Firman Allah sama dengan mempelajari tujuan kita diciptakan oleh Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar