Jumat, 02 Agustus 2019

Maturity - 10Juli19 Dasar Ketaatan

10Juli2019
DASAR KETAATAN

Ketaatan seorg anak kecil, anak yg belum dewasa, dasarnya Reward & Punishment, sedangkan orang yg sdh dewasa dasar ketaatannya bukanlah lagi Reward Punishment tetapi KASIH. Seorang anak kecil akan kecewa kalau ketaatannya tdk mendptkan reward, berbeda dengan org yg dewasa akan tetap taat walau tdk mendptkan reward krn dasar ketaatannya adalah KASIH.

Alkitab memang mengajarkan kpd bangsa Israel tetang kutuk & berkat, Ulangan 28, krn bangsa Israel pada saat itu kondisi rohaninya masih kanak2. Tanda belum dewasanya rohani bangsa Israel, mereka berulang kali mengeluh dan marah kpd Tuhan ketika mereka tdk mendptkan apa yg diingini hatinya. Bangsa Israel selalu menuntut Tuhan utk memenuhi kebutuhannya, sama spt seorg anak kecil yg akan menangis keras2 kalau tdk diberi susu atau dibelikan mainan yg dia inginkan. Fokus seorg anak kecil hanyalah kebutuhan dirinya sendiri, tidak peduli dengan org lain. Paulus menyatakan anak kecil makanannya bubur, belum dapat makan makanan yg keras.

1 Korintus 3:1-2 (TB)
1 Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.
2 Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.

Ibrani 5:11-14 (TB)
11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Berbeda dengan Tuhan Yesus yang mengajarkan kpd mereka yang mengaku dirinya sbg MURID2 Tuhan Yesus, org yang punya kemauan utk beranjak menjadi dewasa rohaninya, suatu tingkatan kedewasaan selanjutnya atau next level yaitu kedewasaan rohani, makanan yg lebih keras bukan lagi bubur, bhw dasar ketaatan mereka bukanlah spy mereka diberkati tetapi karena mereka MENGASIHI Tuhan dengan segenap hati.

Yohanes 14:15 (TB)  "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

Bahkan Tuhan Yesus dengan tegas mengajarkan kepada murid2Nya bhw kalau ketaatan mereka dasarnya bukan KASIH, maka mereka tidak mengasihi Tuhan, mereka bukanlah murid2Nya. Tuhan Yesus mengajar murid2Nya utk beranjak dewasa rohaninya krn menjadi dewasa rohani itu penting sekali.

Yohanes 14:23-24 (TB)
23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.

Mengapa PENTING utk menjadi dewasa rohani? Karena hanya org yg dewasa rohani yg akan dpt masuk ke dalam Kerajaan Surga

Matius 7:21 (TB)  Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Orang yg belum dewasa rohani, masih kekanak2an, fokus hidupnya hanyalah pada kehendaknya pribadi sedangkan orang yg dewasa rohani fokus hidupnya bukan lagi pada kehendaknya pribadi tetapi pada kehendak Tuhan. Apa yang Tuhan kehendaki dalam hidupnya itulah yg dikejarnya krn mereka mengasihi Tuhannya.

Membaca Alkitab akan membuat kita paham bhw Tuhan mengajarkan kpd kita utk bertumbuh rohaninya menjadi dewasa. Membaca Alkitab akan menolong kita utk menjadi dewasa rohani. Ayo baca Alkitab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPENGIN TAHU

KEPENGIN TAHU Apa yang menjadi kepengin tahuan kita dalam hidup ini, menunjukan jati diri kita yang sebenarnya. Jati diri anak Tuhan terliha...