24 Maret 2022
BERUSAHA SUNGGUH2 MENGENAL TUHAN
SAYA HAMBA TUHAN
Saat kita melakukan kehendak Tuhan apa yg kita harapkan? Belajar dari Maria, Tuhan tahu hatinya. Maria tdk mengharapkan apa2 krn dia memposisikan dirinya sbg hamba bukan sbg pribadi yg setara dg Tuhan shg mengharapkan imbalan ketika melakukan kehendak Tuhan.
Lukas 1:38 (FAYH)
Maria berkata, "SAYA HAMBA TUHAN, dan SAYA BERSEDIA MELAKUKAN APA PUN YANG DIKEHENDAKI-NYA. Biarlah segala sesuatu yang telah kaukatakan itu terjadi. " Malaikat itu lalu meninggalkan dia.
Inilah mengapa Tuhan pilih Maria. Maria punya sikap hati yg berkenan di hadapan Tuhan. Hubungannya dg Tuhan bukanlah hubungan transaksional. Maria tahu siapa dirinya dan siapa Tuhannya. Maria mempercayai Tuhannya dg segenap hati.
Ketika Maria melakukan kehendak Tuhan dan yg terjadi selanjutnya adalah hal2 yg tdk baik menurut pandangan dunia ini, dia tdk mengeluh, dia tetap menyadari siapa dirinya dan tetap mempercayai Tuhannya.
Dimulai saat melahirkan bayi yg adalah kehendak Tuhan, dia melahirkan di kandang domba, meletakan bayinya di palungan tempat makan domba, tempat yg tidak layak utk melahirkan. Apalagi utk Sang Anak yg dijanjikan langsung oleh malaekat.
Lukas 2:7 (TB)
dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Kisah selanjutnya karena Sang Anak ini, Yusuf & Maria harus melarikan diri ke Mesir.
Matius 2:13 (TB)
13 Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."
Setelah Sang Bayi ini tumbuh dan usianya masih di bawah 2thn mereka harus melihat kenyataan yg menyayat hati bhw karena Sang Anak ini malapetaka menimpa keluarga, saudara, sahabat, teman, kerabat dan penduduk Betlehem yg punya anak dibawah usia 2th krn semua anak2 ini dibantai dg kejamnya oleh Herodes. Anak2 kecil ini habis dibunuh dalam sekejap mata. Tangisan pilu menyayat hati terdengar di mana2, menghancurkan hati Yusuf & Maria yg ada di Mesir.
Matius 2:16-18 (TB)
16 Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
17 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."
Setelah Hoerodes matipun mereka masih belum bisa kembali ke kota mereka, mereka harus tinggal di Nazaret sbg orang asing.
Matius 2:21-23 (TB)
21 Lalu Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel.
22 Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana. Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea.
23 Setibanya di sana ia pun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.
Menghadapi semuanya ini Yusuf dan Maria bisa saja mempertanyakan di mana Tuhan?! Namun mereka tdk melakukannya, mereka tetap mempercayai Tuhan dg segenap hati ditengah2 ketidaktahuannya.
Dari sini kita belajar arti hubungan mempercayai Tuhan dengan segenap hati, bukan hubungan transaksional. Melakukan kehendak Tuhan adalah kewajibannya sbg hamba Tuhan. Inilah yg dinamakan keserupaan dg Kritus.
Matius 26:39 (TB)
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Kristus menyerahkan kehendakNya kpd BapaNya, demikian juga Yusuf dan Maria. Inilah arti mempercayai Tuhan dengan segenap hati. Inilah karakter yg Kristus mau ada dalam hidup kita anak2Nya. Karakter yang mempercayai Tuhan dg segenap hatim
Bagaimana dg kita, atau lebih tepatnya siapa kita di hadapan Tuhan? Sbg hamba yg mempercayai Tuhannya dg segenap hati atau kita merasa sbg sosok pribadi yg setara dg Tuhan yg mana Tuhan punya kewajiban memberi upah kalau kita melakukan kehendakNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar