Selasa, 06 Juni 2017

PERCERAIAN

PERCERAIAN

Matius 19:7-9 (TB)
7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.
9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."

Mat 19:7 — Mat 19:9 (BIS)
7 Lalu orang-orang Farisi bertanya kepada-Nya, "Kalau begitu mengapa Musa menyuruh orang memberi surat cerai kepada istri yang diceraikannya?"
8 Yesus menjawab, "Musa mengizinkan kalian menceraikan istrimu sebab kalian terlalu susah diajar. Tetapi sebenarnya bukan begitu pada mulanya.
9 Jadi, dengarlah ini: Siapa menceraikan istrinya--padahal wanita itu tidak menyeleweng--kemudian kawin lagi dengan wanita yang lain, orang itu berzinah."

Pertanyaan tentang perceraian ini diajukan oleh org Farisi dgn maksud mencobai Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tahu maksud & ketegaran hati org Farisi ini krn itu Tuhan HANYA MENJAWAB apa ditanyakan org Farisi mengapa Musa mengijinkan perceraian dgn mengeluarkan surat cerai, Musa mengijinkan perceraian krn ketegaran hati umat Israel terhdp perintah Tuhan. Jadi perceraian bukanlah kehendak Tuhan. Hal ini ditegaskan kembali oleh Tuhan Yesus dg pernyataan :"tetapi sejak semula tidaklah demikian".

Jadi di ayat 9 itu Tuhan Yesus sdg berbicara ttg keputusan Musa akibat desakan ketegaran hati umat Israel tentang perceraian. Umat Israel-lah yg menginginkan perceraian apabila terjadi kondisi tertentu spt si istri berbuat tdk senonoh (Ul24:1).

Tujuan jawaban Tuhan Yesus atas pertanyaan org Farisi ini adalah utk menunjukkan ketegaran hati mereka yg melawan kehendak Allah tentang pernikahan yg kudus. Hati yg sdh menjadi tegar sulit utk diajak kembali kpd yg benar.

Nah skrg kita lihat apa yg ditulis Markus tentang peristiwa yg sama yaitu pembahasan mengenai perceraian. Perlu kita ketahui bahwa ke-4 Kitab Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) ditulis utk saling melengkapi. Pada peristiwa yg sama, pembahasan ttg perceraian di Markus 10:1-12, ketika murid2 Tuhan yg bertanya maka Tuhan Yesus mengajarkan kpd Murid2Nya utk kembali kpd STANDAR ALLAH tentang pernikahan. Bukan lagi pada standar bangsa Israel yg dipaksakan kpd Musa.
Tuhan mengajarkan dengan TEGAS kpd murid2Nya, perhatikan ayat 11 & 12 :

Markus 10:10-12 (TB)
10 Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu.
11 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.
12 Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."

Mar 10:10 — Mar 10:12 (BIS)
10 Setelah mereka masuk rumah, pengikut-pengikut-Nya bertanya kepada Yesus tentang hal itu.
11 Yesus berkata kepada mereka, "Siapa menceraikan istrinya lalu kawin dengan wanita lain, orang itu berzinah terhadap istrinya yang pertama itu.
12 Begitu juga wanita yang menceraikan suaminya lalu kawin dengan lelaki yang lain, ia pun berzinah."

Dengan pernyataan ini Tuhan Yesus mengembalikan standar pernikahan pada standard yang sebenarnya bahwa Tuhan tdk menginginkan adanya perceraian dengan alasan apapun juga,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPENGIN TAHU

KEPENGIN TAHU Apa yang menjadi kepengin tahuan kita dalam hidup ini, menunjukan jati diri kita yang sebenarnya. Jati diri anak Tuhan terliha...