Jumat, 15 Desember 2017

SHBYB - 15Des17 Ngomel, Marah & Amarah

SETIAP HARI BERSAMA YESUS BAPAKU
The Year of Encountering Christ in His Word

Jumat, 15Des17
Bpp

NGOMEL, MARAH & AMARAH
Yakobus 1:19-22 (TB)
19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk MARAH;
20 sebab AMARAH manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

Firman Tuhan mengajarkan kita semua agar kita lambat utk berkata2 (ngomel) & MARAH, bahkan jangan sampai anak2 Tuhan terjebak dalam AMARAH krn AMARAH tdk mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Dimulai dari MENGOMEL, hati2lah krn kalau dibiarkan akan naik menjadi MARAH dan kalau marah sdh tdk terbendung lagi maka akan memuncak menjadi AMARAH. Ingatlah bahwa Allah tidak berkenan terhdp AMARAH.

Lambat utk berkata2 & marah artinya Allah tdk melarang kita utk marah tapi jangan kita pakai ini utk menjadi kebiasaan, dikit2 ngomel dan marah. Arti kata "lambat" dalam bhs aslinya memiliki kesamaan arti dengan "delay" yaitu tertunda. Jadi disini Firman Tuhan mengajarkan utk kita tdk cepat bereaksi ngomel atau marah tapi tundalah itu semua. Tariklah nafas dalam2 sebanyak 3 kali ketika kita mau ngomel atau marah. Ini akan mampu menenangkan diri kita krn suplai oksigen akan lebih banyak mengalir ke otak kita. Ketika kita menundanya dgn menarik nafas dalam2 sebanyak 3 kali maka pikiran akan jadi lebih tenang dan kita dpt melihat inti permasalahan jauh lebih jelas. Marah cenderung mendahulukan nafsu kedagingan daripada melihat inti permasalahan dgn jelas. Menunda marah akan menghindarkan kita masuk dalam jebakan AMARAH.

Kalau memang diperlukan utk marah, maka marahlah utk hal2 yg MEMBANGUN/KONSTRUKTIF, jangan biarkan marah ini menguasai hati kita sehingga menjadi AMARAH yg sifatnya lebih cenderung MERUSAK/DESTRUKTIF. Amarah akan cenderung merusak hubungan yg telah terjalin dgn baik bahkan bisa merusak barang2 disekitar kalau sudah tdk terkontrol. Jangan biarkan marah berubah menjadi amarah.

Contoh kita memarahi anak kita yg sdh berulang kali dinasehati namun masih juga melakukan hal2 yg sama. Tujuan marah ini bukan utk menghancurkan anak kita tapi membangunnya agar menjadi lebih baik. Beda sekali dg amarah, amarah adalah kemarahan yg meledak2 yg tujuannya melampiaskan kekesalan di hati ini. Amarah lebih cenderung bersifat DESTRUKTIF / MENGHANCURKAN. Hubungan dg anak akan rusak, anak akan terluka bisa secara phisik atau hatinya.

Lawan kata dari marah dan amarah adalah KESABARAN & PENGUASAAN DIRI. Kesabaran & penguasaan diri adalah buah2 Roh Kudus. Disini Allah sedang mengajarkan kpd kita semua utk hidup dipimpin oleh Roh Kudus bukan dipimpin oleh kedagingan kita. Hal ini tdklah mudah krn kita masih hidup dalam daging. Allah tahu kesulitan ini krn itulah DIA berikan Roh Kudus dan FirmanNya dalam hidup kita.

Roh Kudus tinggal dalam diri kita utk membantu kita dalam kelemahan2 yg ada.

Roma 8:26
Demikian juga Roh membantu kita dalam KELEMAHAN kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Roh Kudus membantu kita utk berdoa artinya utk selalu dapat terkoneksi dgn hadirat Allah. Ketika seseorg masuk dlm hadirat Allah maka dia akan mengalami kedamaian di hati ini. Kemarahan dapat diredam ketika kita selalu terkoneksi dengan Allah kita.

Sedangkan Firman Allah diberikan utk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik kita dalam kebenaran sehingga kita diperlengkapi utk setiap perbuatan baik.

2 Timotius 3:16-17 (TB)
16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Roh Kudus dan Firman Tuhan tidaklah dapat dipisahkan. Supaya kita tidak selalu terjebak dalam marah apalagi amarah, libatkan selalu Roh Kudus dan FirmanNya setiap hari. Dengan demikian hidup kita akan cenderung menghasilkan buah2 Roh Kudus daripada buah2 kedagingan. Cara bekerjanya begini :

Roh Kudus akan selalu memimpin kita kpd seluruh kebenaran yaitu Firman Tuhan. Roh Kudus berbicara tentang pengalaman hidup kita dg Allah, sedangkan Firman Tuhan berbicara tentang pengetahuan kita akan Allah. Pengalaman dan pengetahuan akan Allah haruslah berjalan seiringan agar kita dpt terus bertumbuh dalam pengenalan akan Allah dengan baik & benar. Pengenalan akan Allah akan mengubah karakter kita menjadi lebih baik. Semakin seseorg mengenal Allah maka damai sejahtera yg melampaui segala akal akan memelihara hari dan pikirannya.

Jadi kesimpulannya utk kita dpt menguasai diri terhdp mengomel, marah dan amarah :

1. Miliki hubungan pribadi yang akrab dengan Tuhan Yesus.
Bergaullah akrab dg Tuhan melalui doa dan selalu isi pikiran dan hati ini dgn FirmanNya setiap hari, spy apabila tekanan hidup menekan hidup kita maka FirmanNya yg akan mengalir keluar. Ingat prinsip pasta gigi, pasta gigi kalau ditekan maka yg akan keluar pasti pasta gigi. Mengapa bisa demikian ? krn isinya pasta gigi, tapi kalau diisi dengan kecap maka ketika ditekan yg keluar pastilah kecap. Jadi apa yg kita isikan itulah yg akan keluar ketika ada tekanan.

2. Apabila memungkinkan menyingkirlah dari situasi yg memancing emosi kita.

3. Apabila tidak memungkinkan utk kita menyingkir maka hadapilah dgn menarik nafas dalam2 sebanyak min.3 kali. Hal ini akan sangat membantu krn suplai oksigen ke otak akan lebih banyak jumlahnya dan kita dpt lebih tenang.

4. Ubah fokus kita SEMENTARA ke hal lainnya yg menyenangkan, biasanya saya ubah fokus ke Firman Tuhan yang saya hapal. Ini akan membantu meredakan dorongan emosi yg cenderung memuncak.

5. Kuasai mulut kita.
Amsal 10:19
Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.

Belajar utk lebih banyak mendengar daripada menjawab.
Gunakan prinsip tampung dan salurkan spy tdk kelebihan beban/overload. Ketika kita sedang mendengarkan bukalah saluran pengalihan ke Tuhan, hal ini akan mencegah hati dan pikiran ini jadi kelebihan beban/overload yg dpt menyebabkan emosi kita meledak. Buka saluran ke Tuhan dgn cara teriaklah dalam hati : "Tuhan Yesus tolong aku" berulang2 sampai situasi hati ini menjadi kondusif.

Pandanglah dg sudut pandang bhw segala situasi atau keadaan yg cenderung memicu emosi kta adalah sarana latihan utk kesabaran dan pengasaan diri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPENGIN TAHU

KEPENGIN TAHU Apa yang menjadi kepengin tahuan kita dalam hidup ini, menunjukan jati diri kita yang sebenarnya. Jati diri anak Tuhan terliha...