Selasa, 06 April 2021

07 April 2021 Jalan Aspal atau Berbatu

07 April 2021
Hobi Baca Alkitab
JALAN ASPAL ATAU BERBATU

Ibrani 11:32-40 (TB)
32 Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi,
33 yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, 
34 memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing. 
35 Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik.  
36 Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan.  
37 Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan. 
38 Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung.
39 Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik.
40 Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.

LASB Note:
Perjanjian Lama mencatat kehidupan banyak orang yang mengalami kemenangan luar biasa ini, Yosua dan Debora mengalahkan kerajaan-kerajaan (Kitab Yosua; Hak 4-5). Nehemia memerintah dengan adil (Kitab
Nehemia). Daniel diselamatkan dari mulut
singa (Dan 6). Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dilindungi dari celaka dalam perapian yang menyala-nyala (Dan 3). Elia luput dari mata pedang antek-antek Ratu Izebel yang jahat (I Raj 19:2 dst.). Hizkia dipulihkan kekuatannya setelah sakit (II Raj 20). Gideon kuat dalam pertempuran (Hak 7). Anak seorang janda dibangkitkan oleh Nabi Elisa (II Raj 4:8-37).

Kita juga dapat mengalami kemenangan karena iman kepada Kristus. Kemenangan kita atas para penindas mungkin seperti kemenangan orang-orang kudus dalam Perjanjian Lama tersebut, tetapi lebih besar kemungkinannya, kemenangan kita akan langsung berhubungan dengan peranan yang Allah ingin kita jalankan. Sekalipun tubuh kita merosot dan mati, kita akan hidup selamanya karena Kristus. Dalam kebangkitan yang dijanjikan, maut sekalipun akan dikalahkan, dan kemenangan Kristus akan menjadi sempurna.

Ayat-ayat ini merangkum kehidupan orang-orang laki-laki dan perempuan beriman lainnya. Beberapa orang mengalami kemenangan mengagumkan, bahkan atas ancaman maut. Tetapi beberapa yang lain diperlakukan sangat kejam, disiksa, dan bahkan dibunuh. Memiliki iman yang teguh kepada Allah tidak menjamin adanya kehidupan yang bahagia dan bebas masalah. Sebaliknya, iman kita hampir pasti memperhadapkan kita pada perlakuan
kejam dari dunia. Selagi ada di bumi, kita
mungkin tidak pernah melihat tujuan dari
penderitaan kita. Tetapi kita mengetahui bahwa Allah akan menepati janji-janji-Nya kepada kita. Apakah Anda percaya bahwa Allah akan menepati janji-janji-Nya kepada Anda?

Banyak orang berpikir bahwa kehidupan Kristen tidak mengenal penderitaan.
Ketika penderitaan terjadi, mereka berkata,
"Mengapa aku?" Mereka merasa seolah-olah
Allah meninggalkan mereka, atau mungkin mereka menuduh-Nya tidak dapat diandalkan seperti yang mereka kira. Akan tetapi sebetulnya kita hidup dalam dunia yang jahat dan penuh penderitaan, bahkan bagi orang beriman. Tetapi Allah tetap memegang kendali. Dia mengizinkan sebagian orang Kristen menjadi martir karena iman, dan Dia mengizinkan sebagian lain bisa bertahan dalam penganiayaan. Sebaliknya
daripada bertanya, "Mengapa aku?" jauh lebih
bermanfaat kalau bertanya, “Mengapa bukan
aku?" Iman kita bertentangan dengan nilai-nilai
dunia ini. Kalau kita sudah menduga bahwa
penderitaan dan kesukaran akan datang, kita
tidak akan terkejut saat itu terjadi. Namun
kita juga bisa terhibur karena mengetahui
bahwa Yesus juga menderita. Dia memahami
ketakutan, kelemahan, dan kekecewaan kita
(lih. 2:16-18; 4:14-16). Dia berjanji tidak pernah
meninggalkan kita (Mat. 28:18-20), dan Dia berdoa syafaat bagi kita (7:24, 25). Di tengah-tengah kesulitan, penganiayaan, atau penderitaan, kita hendaknya percaya dengan penuh keyakinan kepada Kristus.

Ayat2 ini mengajarkan siapapun kita, apakah kita termasuk org2 yg diijinkan mengalami penderitaan atau tidak dalam hidup ini, janganlah kita iri hati atau protes atau marah satu dg yg lainnya atau dgn Tuhan. Jalanilah semuanya ini dg pengucapan syukur, saling tolong menolong, kerjalan bagian kita dg setia dg terus fokus masa depan kita, kehidupan kekal bersama Tuhan yg telah Tuhan sediakan bagi kita semua. Firman Tuhan menghiburkan kita dg menyatakan bhw penderitaan di dunia ini tdk sebanding dg kehidupan kekal bersama Tuhan.

Roma 8:18 (TB)
Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

Satu hal yg pasti kalau kita hidup berjalan bersama Tuhan, apakah perjalanan kita ini melalui jalan aspal atau jalan berbatu2, semuanya menuju kesatu tujuan yaitu kehidupan kekal bersamaNya.

Wahyu 13:10 (TB)
Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPENGIN TAHU

KEPENGIN TAHU Apa yang menjadi kepengin tahuan kita dalam hidup ini, menunjukan jati diri kita yang sebenarnya. Jati diri anak Tuhan terliha...