20 April 2021
Hobi Baca Alkitab
Siapa Guru Kita
Manusia cenderung menghakimi, Tuhan mengasihi.
Yohanes 9:1-3 (TB)
1 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
2 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
3 Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
Ketika murid2 melihat org yg mengalami penderitaan buta sejak lahir, yg pertama kali muncul dibenaknya adalah penghakiman, ini orang berdosa, dosa siapa, orang tuanya atau dirinya sendiri. Mereka merasa diri lebih baik dari orang buta ini. Berbeda sekali dg sikap Tuhan Yesus, yg muncul dibenakNya adalah belas kasihan. Tuhan menyembuhkan org buta itu tanpa mempersoalkan siapa yg berdosa.
Sebagai murid2 Tuhan Yesus seharusnya kita punya sikap hati & cara berpikir yg sama dg Tuhan Yesus, yg adalah Guru kita.
Filipi 2:5 (TB) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Kalau masih beda hendaklah kita mau berubah utk makin serupa dengan Tuhan.
Roma 12:2 (TB) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Coba kita renungkan siapa sebenarnya Guru kita, kalau kita katakan Tuhanlah Guru kita namun kalau kenyataannya sikap hati, cara berpikir, perkataan dan perbuatan kita tdk serupa dg Tuhan, benarkah Tuhan adalah Guru kita?
Matius 10:24-25 (TB)
24 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya.
25 Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya.
Pada masa itu hubungan Guru dan murid bicara ttg hubungan yg akrab, murid2 akan selalu bersama dg gurunya. kalau Tuhan adalah Guru kita maka kita akan punya hubungan yg akrab dg Tuhan setiap harinya. Kalau kenyataannya kita tdk pernah mengusahakan utk membangun hubungan yg akrab dg Tuhan kita, maka siapa sebenarnya yg menjadi Guru kita?
Janganlah heran, kita akan menjadi serupa dg siapa Guru kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar