SETIAP HARI BERSAMA YESUS BAPAKU
Tahun Perubahan Supranatural & Perkenanan
Senin, 30Apr18
Bpp
HATI YANG TANPA SYARAT
2 Tawarikh 2:5-6 (TB)
5 Dan rumah yang hendak kudirikan itu harus besar, sebab Allah kami lebih besar dari segala allah.
6 Tetapi siapa yang mampu mendirikan suatu rumah bagi Dia, sedangkan langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat Dia? Dan siapakah aku ini, sehingga aku hendak mendirikan suatu rumah bagi Dia, kecuali sebagai tempat untuk membakar korban di hadapan-Nya?
Raja Salomo menyadari bhw Allah yg dia sembah adalah Allah yg besar, melebihi segala2nya. Tidak ada allah bangsa2 lain yg sebesar Allah bangsa Israel. Raja Salomo memulai masa pemerintahannya sbg raja dengan cara yg benar dgn menyembah Allah yg hidup. Namun sangatlah disayangkan, raja Salomo mengakhiri hidupnya dg cara yg salah besar. Dia tdk menjaga hatinya, hatinya lebih terpikat kpd istri2nya yg banyak daripada kpd Allah. Kenyamanan hidup telah menggeser fokus hati Salomo.
1 Raja-raja 11:3-10 (TB)
3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
4 Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
5 Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon,
6 dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.
7 Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon.
8 Demikian juga dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan kepada allah-allah mereka.
9 Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya,
10 dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN.
Apa kurangnya Salomo? Salomo dua kali berjumpa scr pribadi dg Allah (ay.9), dan hidup Salomo nyaman dan serba terpenuhi. Namun Salomo gagal menjaga hatinya.
Kisah Salomo menjadi pelajaran bagi kita yg hidup di jaman akhir. Seringkali kita membanding2kan hidup kita dg org lain yg jauh lebih diberkati dan berkata seandainya aku diberkati atau seandainya aku sehat maka aku akan dapat bersungguh hati lebih lagi kpd Tuhan. Benarkah demikian?! Salomo contohnya, apa kurangnya dia?! Ternyata bersungguh hati kpd Tuhan tdk ada hubungannya dgn hidup diberkati atau tidak. Bersungguh hati kpd Tuhan adalah KEPUTUSAN HATI, tdk ada sangkut pautnya dg berkat, kesehatan, kesuksesan, penderitaan, sakit penyakit, tantangan hidup, dll.
Iman yg sejati, keteguhannya tdk dipengaruhi oleh kondisi atau keadaan, keteguhan iman sejati dipengaruhi oleh KEPUTUSAN HATI yaitu keputusan hati yg mau tanpa syarat melekat erat kpd Tuhan.
Hati yg tanpa syarat mau melekat kpd Tuhan akan menghasilkan iman yg sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar