19 Juni 2021
Hobi Baca Alkitab
TUJUAN IMAN
"Adakah Tuhan? Tuhan dimana? Mengapa saya tidak sembuh?", ini pernyataan seorg yg sakit kanker dan tdk mengalami mujizat kesembuhan. Sewaktu sehat, dia selalu aktif mendampingi hamba Tuhan yg terkenal dg mujizat kesembuhan, namun ketika dia sakit kanker, dia tak tersembuhkan. Akhir hidupnya dia kecewa dg Tuhan. Mengapa bisa demikian?
Apa yg menjadi tujuan utama kita mengikut Tuhan akan menentukan kualitas iman kita. Alkitab mengajarkan bhw tujuan iman kita yg utama adalah keselamatan jiwa kita, tidak ada yg lainnya.
1 Petrus 1:9 (TB)
karena kamu telah mencapai TUJUAN IMANMU, yaitu KESELAMATAN JIWAMU.
Dan ini sesuai dg kehendak Tuhan yg menghendaki semua orang diselamatkan.
1 Timotius 2:3-4 (TB)
3 Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita,
4 yang MENGHENDAKI SUPAYA SEMUA ORANG DISELAMATKAN dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.
Sekali lagi, tujuan iman kita adalah keselamatan jiwa kita, bukan yg lainnya. Kalau tujuan kita beriman kpd Tuhan sesuai dg apa yg Alkitab ajarkan maka kita akan punya kualitas iman yg kuat dan tahan uji krn pola pikir kita sesuai dg Firman. Sebaliknya kalau tujuan iman kita beda dg apa yg Alkitab ajarkan maka iman kita tdk akan kuat dan tahan uji krn pola pikir kita tdk sesuai dg Firman. Alkitab memberi contoh kalau kita berpikir bhw tujuan utama iman kita kpd Tuhan spy apa yg Tuhan janjikan terjadi dalam hidup kita, coba perhatikan ayat diberikut ini.
Ibrani 11:32-40 (TB)
32 Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi,
33 yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, MEMPEROLEH APA YANG DIJANJIKAN, menutup mulut singa-singa,
34 memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing.
35 Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik.
36 Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan.
37 Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.
38 Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung.
39 Dan mereka semua TIDAK MEMPEROLEH APA YANG DIJANJIKAN itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik.
40 Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.
Ayat diatas jelas sekali menyatakan ada yg menerima apa yg dijanjikan dan ada yg tidak menerima. Kalau pola pikir kita hanya sebatas apa yg Tuhan janjikan, tanpa mau melihat tujuan UTAMA IMAN kita maka kita akan menjadi pribadi yg selalu menuntut Tuhan utk memenuhi janji2Nya tanpa mau melihat tujuan UTAMA IMAN kita. "Tuhan saya sdh melakukan FirmanMu maka skrg giliran Tuhan memenuhi janji-Mu", hal ini yg akan terus ada di benak kita. Hubungan kita dg Tuhan menjadi sebuah hubungan transaksional bukan hubungan relasi seperti hubungan Bapa anak. Bayangkan kalau pola pikir ini yg ada dibenak para pendahulu kita yg tertulis pada ayat di atas, ketika mereka tidak memperoleh apa yg dijanjikan, bagaimana akhir iman mereka? Iman mereka akan kandas dan mereka tdk akan dicatat pada ayat di atas. Ayat diatas mengajarkan bukan masalah apakah janji Tuhan terpenuhi dalam hidup kita atau tidak. Jangan tuntut janji Tuhan, ini kedaulatan Tuhan utk memberikannya, apakah kita akan menerimanya atau tidak. Kejarlah tujuan yg UTAMA yg tertulis di ayat 40, Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita, keselamat jiwa kita, kehidupan kekal bersamaNya.
Kalau kita membaca Alkitab secara keseluruhan, kita akan menemukan bahwa tujuan hidup kita di dunia ini bukanlah utk kesuksesan, kesembuhan, kesejahteraan, kemakmuran, kekayaan materi, tapi utk berproses semakin hari semakin serupa dg Kristus melalui setiap peristiwa yg terjadi dalam hidup kita. Ini semua sdh Tuhan tuliskan di Alkitab Firman Tuhan, coba baca ayat dibawah ini,
Roma 8:28-30 (TB)
28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula UNTUK MENJADI SERUPA DENGAN GAMBARAN ANAK-NYA, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Allah turut bekerja dalam segala sesuatu utk mendatangkan kebaikan bagi kita, apakah itu hal yg baik ataupun yg tdk baik menurut pandangan kita. Lihat dari sudut pandang Tuhan bhw semua yg terjadi dalam hidup kita, tujuannya utk memproses diri kita agar serupa dengan Kristus. Keserupaan dg Kristus inilah tolok ukur yg benar dalam hidup kita mengikut Tuhan, bukan kesembuhan, bukan kesuksesan, bukan juga keberhasilan secara materi, dll. Keserupaan dg Kristus inilah tujuan hidup kita dan jalan menuju keselamatan di dalam Kristus.
Kalau kita punya pola pikir spt ini maka apapun yg terjadi dalam hidup kita, iman kita tdk akan mudah goyah. Kita tdk akan mudah menjadi kecewa, marah, menyalahkan Tuhan atau bahkan meninggalkan Tuhan. Kita akan melihat bhw semuanya ini adalah proses yg akan membentuk karakter kita makin hari makin serupa dg Kristus. Itulah sebabnya Alkitab mengajarkan agar kita mengerti Alkitab Firman Tuhan secara utuh, jangan setengah2, apalagi hanya dari apa kata orang. Dengan mengerti Firman Tuhan kita akan dpt melihat gambaran yg jelas akan kehidupan ini dan iman kita akan dpt tabah dan kuat shg kita dpt terus berharap kpd Allah.
Roma 15:4 (BIMK)
Semua yang tersurat di dalam Alkitab adalah untuk mengajar kita. Sebab pelajaran yang kita terima dari Alkitab menjadikan kita tabah dan kuat sehingga kita dapat berharap kepada Allah.
Perumpamaan benih yg ditabur di tanah yg subur mengajarkan agar kita mau belajar dan mengerti Firman Tuhan.
Matius 13:23 (TB)
Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang MENDENGAR FIRMAN itu dan MENGERTI, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
Mengerti Firman akan menjadi landasan yg kuat buat iman kita sehingga tujuan iman kita akan sesuai dengan Firman Tuhan. Iman kita akan tumbuh dengan sehat dan kuat.
Akhir kata milikilah pikiran yg sesuai dengan Firman Tuhan spt yg Alkitab ajarkan.
Kolose 3:1-4 (TB)
1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
2 PIKIRKANLAH perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar